Kamis, 02 Juli 2009

Profil seorang Ojek Motor

Nama saya Ojen, 34 thn. Beberapa tahun lalu, saya pernah bekerja sebagai tenaga marketing sebuah perusahaan swasta. Namun, karena krisis ekonomi dunia, perusahaan tempat saya bergantung hidup pun terkena imbasnya. Hingga akhirnya, semua karyawan terkena PHK.
Memang benar, akan timbul suatu pertanyaan ketika pertama kali kita mulai menjadi tukang ojek. Faktor umur yang menjadi kendala untuk mencari pekerjaan lagi, kebanyakan perusahaan mencari tenaga kerja yang masih fresh, muda dan produktif. Kalaupun membutuhkan tenaga yang sudah berumur, biasanya harus memiliki pengalaman yang cukup disertai keahlian yang jarang dimiliki oleh karyawan lainnya.
Allah SWT akan senantiasa memberikan ridho, nikmat kepada setiap umatNya yang tidak pernah putus asa. Memang kita harus selalu meminta & memohon rezeki dari Allah, namun rezeki itu harus dicari dengan penuh susah payah & berkeringat. Jika kita hanya meminta dan berdiam diri, rezeki itu tidak akan turun dengan sendirinya.
Saya melihat satu peluang yang ada pada diri saya. Dengan segala keterbatasan saya, saya hanya memiliki sebuah sepeda motor dan itu bisa saya jadikan sebagai penghasilanku, menawarkan jasa antar jemput alias "ngojek".
Memang kerap kali kita melihat dipinggir-pinggir jalan, sudut-sudut gang, didepan mall, terminal, statiun, tempat-tempat sentra ekonomi, banyak sekali kumpulan tukang ojek motor, yang menawarkan jasa antar penumpang.
Saya salut seperti apa yang sudah dilakukan sebelumnya oleh rekan-rekan ojek motor di kawasan Bintaro. Apa salahnya kita menjadi tukang ojek yang rapi dan tertib, bawa penumpang selamat sampai tujuan. Itu merupakan salah satu pelayanan ekstra yang bisa kita berikan kepada setiap penumpang. Tidak lupa, saya pun berharap agar para ojekers-ojekers lainnya juga berupaya membudayakan "safety riding" bagi teman-teman kita lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar